Jumat, 28 Juni 2013

Pengadilan Super Adil


Ketok palu


Pernah lihat sidang di pengadilan?
Entah itu kasus korupsi, perceraian, pencurian atau yang lainnya. Pernah mengikuti?
Atau bahkan sebagian ada yang pernah duduk di kursi pesakitannya??

Saya sendiri belum pernah secara langsung mengikuti, hanya melihatnya dari televisi atau membaca dikoran. Tapi sudah bisa membayangkan bagaimana suasana di persidangan. Dari membayangkan itu juga saya bisa merasakan bagaimana kiranya perasaan menjadi seorang yang duduk dipesakitan.

Duduk di tengah ruangan seorang diri. Disaksikan oleh masyarakat yang hadir. Palu hakim tepat di depan mata kita. walaupun sudah menyiapkan seorang yang akan membela, yaitu pengacara. Tapi tetap saja kesalahan dan kebenaran akan selalu terbukti.

“apakah saudara yang menyelundupkan uang tersebut?”
“apa yang saudara lakukan dengan seseorang yang berinisial ‘SE’ pada tanggal 30 Mei 2012?”

Sederet pertanyaan yang diajukan sewaktu sidang, sedikit banyak menyiutkan nyali kita. jikalau kita tidak bersalah, kita akan terbebas. Tetapi, jika kita bersalah, hmmmm.. walaupun ada sepuluh pengacara, sepuluh pembela, kesalahan tetaplah kesalahan dan harus dipertanggungjawabkan.

Kamis, 25 April 2013

Pacaran Islami? Hmm! Alesan!


Nah loh..

Boleh jadi, kerusakan-kerusakan dijaman ini adalah sumbangan kerusakan yang dihasilkan dari pergaulan remaja yang mulai rusak.

Pacaran misalnya. Sudah menjadi hal yang lumrah dikalangan remaja. Pacaran, seolah-olah menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan. Tanpa merasa berdosa, mereka bilang ‘boleh-boleh saja pacaran’.

Hubungan pra nikah dianggap wajar, dan dianggap kewajaran anak muda.

Lah, kerusakan ya kerusakan, kenapa dihubungkan dengan para remaja??

Sebentar. Tengok dulu firman Allah dalam surah Ar-Rum ayat 41 :
Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia, agar Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, mudahan-mudahan mereka mau kembali ke jalan yang benar.” (Q. S. Ar-Rum: 41)

Kerusakan yang banyak terjadi sekarang, bencana alam, pengeboman, tawuran, kerusuhan, pembunuhan, perampokan, penyakit serta perkara yang lainnya karena perbuatan-perbuatan kita sendiri juga.

Semua itu ditimpakan, agar kita semua mengetahui bahwa Allah SWT. akan membalas apa yang mereka perbuat. Diharapkan dengan semua itu pada mau bertaubat dari perbuatan jelek.

Kita nggak merusak alam, nggak ngerusak apa-apa?!

Tapi kalian pacaran.

Emang nyambung??

Iyalah. Semua mahluk, tumbuhan, tanah, gunung, bumi sekalipun bertasbih kepada Allah. begitu mereka sedang bertasbih, ada kalian lagi mojok, ngebikin maksiat. Ya marah mereka. Enggak mau juga mereka diganggu.

Senin, 22 April 2013

Polymath


Assalamualaikum Wr. Wb.

Perkenalkan, nama saya Fitri Al Tigris. Saya adalah seorang muslim yang ingin selalu berusaha untuk menjadi muslim yang baik. Saya admin Blog ini.

Quote yang selalu saya pegang sejak SMA, ‘Try All the potential in our self useful’. Usahakan semua potensi yang ada pada diri kita berguna. Ini yang menjadi quote saya untuk menggali berbagai macam potensi dalam diri.

Manusia diciptakan lebih baik daripada mahluk yang lain. Dilebihkan dengan diberikannya akal. Akal itulah yang menjadi bekal manusia untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Kemampuan membedakan itu secara natural sudah ada, hanya perlu diasah terus menerus. Mengasah kemampuan harus dengan ilmu. Ilmu bisa didapatkan dengan belajar.

Nah, belajar adalah sebuah usaha memaksimalkan potensi diri. ini yang kemudian memotivasi kami. bahwa ternyata kita (manusia) punya banyak potensi yang bisa digali, dieksplore, diasah agar menjadi expert (ahli).